Kamis, 24 Maret 2016

OPINI : DEMO TRANSPORTASI UMUM

Hari ini, saya cukup terkejut dengan berita yang ada di media masa dan semua jenis sosial media, miris sekali melihat hal tersebut karena saya sudah berpikir bahwa masyarakat sudah pintar dengan melakukan demo hanya dengan berhenti beroperasi dan baik-baik di jalan.

Saya adalah salah seorang yang senang untuk menggunakan kendaraan umum, mulai dari yang kecil naik angkot, mikrolet, bajaj, bemo, transjakarta, dan commuter line bahkan TAXI walaupun agak mahal. Tidak jarang juga saya duduk di depan dan ngobrol sama si bapak-bapak pengemudi itu. Saya juga suka untuk menggunakan aplikasi online dikala mendesak dan butuh untuk sampai dengan cepat, karena dengan kendaraan umum yang dapat saya tempuh dalam waktu 15 menit menjadi 30 menit hingga 1 jam jika dihitung dengan waktu ngetemnya dan juga kemacetan ketika sama-sama balap balapan cari penumpang.

Saya akan mencoba menjabarkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kendaraan umum yang pernah saya gunakan.

1. Commuter Line
Kereta adalah salah satu alternatif yang paling saya minati karena cenderung lebih cepat dibandingkan dengan yang lain, dan lebih SAFE karena kalo ada demo ataupun apapun itu orang ga bisa berhentiin kereta. Tapiii.... tidak ada yang sempurna, untuk mendapatkan fasilitas yang nyaman anda harus pintar dalam mencari jadwal yang enak dimana anda tidak perlu berdesak-desakan, yaitu kalo pagi itu pagi banget dan sore kalo bisa kejar yang feeder. Kebetulan yang saya ketahui lebih banyak hanya bekasi dan bogor jadi penggunaan jasa kereta feeder itu sangat lebih baik dibandingkan dengan berdesak desakan, namun feeder juga cenderung lebih lama, misalkan sebenernya udah ada 2 kereta lewat tapi dia belom jalan juga, karena feeder biasanya hanya pergi sesuai jadwal

Kelebihan :
Cepat, murah, nyaman (walaupun kadang AC boongan dan buka kaca), dan terjadwal.
Kekurangan :
kalo udah ada satu kereta aja yang ketahan semuanya bisa ketahan dan bisa parah banget bisa 30 menit hingga 1 jam hanya untuk ditahan saja, pada jam berangkat dan pulang kantor itu harus siap mental dan siap fisik karena antara anda akan di dorong atau anda akan memaksa mendorong karena tidak bisa keluar dari kereta.

2. Mikrolet (warna biru, biasanya dari kijang atau panther lama)
Mikrolet ini emang agak miris, karena pertama hobi banget ngetem, tapi kalo ga ngetem juga kalian dia ga ada penumpangnya, satu tips mengenai mikrolet yang bisa saya berikan misalkan melewati titik-titik yang sebenernya harusnya ga macet tapi ga gerak udah turun aja terus naik lagi di ujung jalannya walapun mesti bayar 2x atau ga coba pahami kalo dia lewat jalan pintas, jangan shock kalo tiba-tiba si supir melewati jalan yang aneh selama anda tidak sendirian

Kelebihan :
mudah ditemui dan spacenya lebih luas daripada angkot.
selain itu selalu dapet duduk, ga ada kata berdiri jadi PASTI duduk.
Tarifnya pasti, dan tidak terlalu suka marah kaya sopir angkot.
Saya merasa di mikrolet lebih jarang saya melihat pencopetan daripada di angkot.
Kekurangan :
karena terlalu banyak, akhirnya banyak yang ga dapet penumpang, karena itu jadi sering banget ngetem dan berebutan sama supir lainnya kalo ada penumpang, akhirnya lumayan memacu jantung juga apa lagi kalo duduk di depan.

3. Angkot (yang warnanya merah)
Angkot dan mikrolet itu cenderung lumayan mirip hanya saja ukurannya lebih kurus kalo si angkot ini, kebanyakan angkot itu yang bawa kaya masih mas-mas muda gitu, jadi biasanya emang lebih ugal-ugalan bawanya dan bisa tiba-tiba di take-over sama temennya ditengah jalan.

Kelebihan :
Nyali si supirnya gede, jadi kalo butuh cepet-cepet mereka bisa ngebut gila selip sana sini (mungkin karena saya hanya lihat di daerah bekasi, pulo gadung, kelapa gading dan bogor).
Sama seperti mikrolet, angkot juga PASTI duduk.
Kekurangan :
Tingkat kriminalitas sangat tinggi, sering sekali terjadi pencurian dengan berbagai jenis tinggi.

4. Trans Jakarta
Dengan adanya TRANS JAKARTA sekarang keliling jakarta hanya 3500 saja, namun sayangnya busnya masih sering lama dan info yang tertera tidak sesuai dengan yang tertulis, selain itu jembatannya juga panjang sekali, pada jam tertentu juga lebih banyak di PHPinnya karena ada bebereapa bus yang warnanya sama, mungkin kalo lebih beragam warnanya lebih mudah untuk dibedakan jadi tidak terlalu PHP juga :)

Sayangnya untuk kendaraan yang besar dan murah spt TJ dan CL itu banyak penumpangnya dan budaya untuk membiarkan yang keluar duluan belum terbina dengan baik di dalam diri masing-masing setiap penumpang sehingga akhirnya berebutanlah antara yang masuk dan keluar.

Kadang karena beberapa alasan tersebut akhirnya orang-orang beralih ke KOPAJA dan METROMINI yang akan saya ceritakan berikut ini.

5. KOPAJA/METROMINI 
Jenis transportasi ini juga bertarif murah hanya 4000 kemana aja itu mau jauh dekat tarifnya SAMA. sayangnya, emang kadang terlalu ugal-ugalan dan kurang tertib sehingga kadang penumpang juga deg degan takut kenapa-napa apalagi kalo udh berebutan penumpang.

Kelebihan :
Bisa berhenti dimana saja dan kapan saja, sehingga tidak terlalu jauh untuk jalan

6. Bemo & Bajaj

Sekarang sudah mulai sulit untuk ditemui, kalo Bajaj sering kasih harga yang ga kira-kira sedangkan kalo Bemo sendiri harus sampai penuh juga walaupun harganya tidak terlalu mahal juga layaknya angkot, tarif tergantung dengan jarak tempuh.

7. Ojek Online
Dahulu sangatlah murah dan mudah, tapi sekarang sudah lebih mahal dan drivernya pun kalo lagi promo akhirnya males ambil penumpang. yah, tapi kalo dapet sih biasanya sih baik-baik aja, walaupun yah pernah sekali ada pengalaman buruk juga, tapi okay lah. Namanya juga manusia, tidak ada yang sempurna.

8. Ojek Konvensional
Harganya sering ga WAJAR, waktu itu yang paling baru sih karena kereta waktu itu anjlok terus lupa bawa hape yang bisa pesen online, akhirnya bertanyalah dan menawarkan harga 45 000 padahal kalo pake ojek online hanya 12 000 dan pas saya akhirnya naek taxi hanya 50 000, karena emang jaraknya ga sejauh itu, JADI itu merupakan salah satu kesalahan mereka kenapa akhirnya seperti itu, bisanya sih itu driver yang muda, kalo sudah agak tua biasanya kasih harganya masih bisa diterima dan masih bisa di tawar, kalo ojek konvensional misalkan kita sok-sok tau harga nih pas bayar kurang dari ekspektasi dia yah, malah di ocehin dan disuruh bayar sisanya :(

9. TAXI 
Salah satu hal yang paling saya benci dari TAXI adalah ketika ada penumpang tapi malah ditolak dan ga mau pasang argo dan tarifnya juga GILA !! masa dari sarinah ke GI aja itu 30 000 mintanya akhirnya pakelah si biru dan hanya 15 000. bayangin itu harganya 2x lipat loh. Tapi kalo pake argo dan jam macet itu rasanya seperti membuang uang secara percuma karena argonya terus jalan. Yah kalo untuk jarak dekat pake argo mungkin okay, kalo jarak jauh entah sih ya. Tapi emang preferablenya pake yang biru itu.

Dari kesembilan transportasi umum yang saya jabarkan diatas, tidak ada kendaraan umum yang sempurna, pasti ada kelemahan dan kelebihannya tapi bedanya kalo yang sekarang itu ada yang mau berubah menjadi lebih baik seperti CL, TJ dan beberapa yang sudah menerapkan dengan kenyamanan yang lebih baik. Jika mau lebih banyak peminatnya improvelah menjadi lebih baik, yang sangat terlihat penambahan jumlah penumpang sih CL yah, banget banget itu, dari awalnya mereka berpikir apaan sih kereta, yang banyak ayamnya yah sampe sekarang orang kalo ada kereta akan sangat memilih kereta dibandingkan dengan yang lainnya.

Jadi menurut saya DEMO dengan cara yang baik itu memang perlu, namun tidak dengan cara yang anarkis seperti dengan membakar ban, merusak mobil, dkknya yang merugikan berbagai pihak, karena itu juga tidak memberikan dampak kepada anda yang melakukan demo.

Jadi BIJAKlah dalam melakukan sesuatu dan berinovasilah, jangan cuma menuntut saja.

Sekian dari saya, jika ada opini dari kalian saya sangat terbuka dengan opini kalian, karena setiap orang memiliki tanggapan dan pemikiran yang berbeda dan kita bisa saling bertukar pikiran juga. :)

Semoga Bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar